Jumat, 26 September 2014

Cerpen



Mencintai Dalam Diam...
“Yah adik-adik semua, peserta mabim silahkan berkumpul di lapangan, sebentar lagi acara ceremonial pembukaan mabim akan dilakukan,” Teriak seorang kk senior dengan wajah yang agak menyeramkan lengkap dengan jas almamaternya.
Setelah mendengar arahan untuk segera berkumpul, mahasiswa  baru pun mulai mengambil barang-barang bawahannya untuk berkumpul di lapangan. Begitu juga dengan Aurel, Fitri dan Aulia mahasiswa baru di Universitas tersebut.
“Mereka gila apa, masa panas-panas gini disuruh berjemur di lapangan, bisa-bisa kulit kita gosong dong,” comel Aurel sambil berjalan membawa bawaannya itu. “ssssttt... Turuti saja jangan banyak comel kalau tidak mau di beri sanksi,”ucap Aulia mengingatkan sahabatnya itu.
Hari ini adalah hari pertama Aurel dan teman-teman angkatannya mengikuti mabim Fakultas di Universitas yang mereka masuki. Dengan rambut yang di kepang dua, dot buta, Id card dan pakian yang serba hitam putih itu membuat penampilan mereka pun agak sedikit konyol.
Setelah tiba di lapangan, mereka pun diarahkan oleh panitia untuk berbaris rapi.
“oke, mohon perhatiannya sebentar, sekarang akan di absent namanya masing jadi tolong didengarkan. Nama akan di calling sebanyak 2 kali saja jadi tolong perhatiannya,” ucap seorang senior.
Semuanya tenang mendengarkan nama mereka di panggil, terkecuali dengan Aurel yang sedari tadi berdiri tidak tenang untuk melindungi dirinya dari terik matahari yang menyengat itu. Ia pun tidak memperhatikan senior yang dari tadi berbicara didepan dan mengabsent nama.
“Veronika Aurelia?,”  panggil si pengabsent. Hening, tak ada suara yang menjawab. Fitri pun langsung mengorek Aurel yang berdiri disampingnya itu, “Rel, nama loe di panggil tuh,” cubit Fitri sambil memberitahu. “Veronika Aurelia,” Panggilnya ulang.  “hmm, Eh iya hadir kag,,” Ucap Aurel gugup.  Senior pun mengarahkan pandangan ke arah suara tersebut sehingga mata Aurel dan dia pun berpapasan. “Hmm, tolong perhatiannya ya dik, jangan sibuk sendiri disitu,” Ucap senior tersebut dengan wajah tersenyum. Aurel pun hanya memberi senyum yang manis dengan wajah yang memerah atas perkataan tersebut.
“Huhh, untung saja seniornya tidak galak, kalau tidak tamatlah riwayat ku,” bisik Aurel pada Aulia yang beridiri didepannya itu. “makanya konsen, jangan buat aneh-aneh di belakang,” timpa Aulia setengah berbisik. Mereka pun kembali memeperhatikan ke depan. sesekali Aurel melihat kearah senior tadi dan jika mata mereka berpapasan, Aurel hanya dapat melontarkan senyumnya itu.
Selesai Absent, mahasiswa baru pun diarahkan memasuki aula untuk mengikuti acara ceremonial pembukaan mabim tersebut.
***
1 minggu sudah Aurel dan teman-temannya itu mengikuti Mabim. Aurel pun semakin hari semakin penasaran juga dengan seniornya itu. Menurutnya senior itu adalah 1 dari senior terbaik didalam panitia Mabim tersebut. Hari ini adalah hari terakir Mabim. Tak heran jika Aurel dan teman-temannya pulang malam  karena masih ada acara penutupan dan api unggun. Setelah acara penutupan selesai, para mahasiswa baru tersebut pulang ke rumahnya dengan wajah tersenyum legah karena beban mereka telah selesai. Begitu juga dengan Aurel cs yang berceloteh ria sambil menunggu jemputannya.
“Akhirnya selesai juga yah,”  Ucap Aurel sambil tersenyum. “ Iya, penderitaan kita sebagai mahasiswa baru berakhir juga yah,” tambah Aulia kemudian. “eh, acara penutupannya juga seru yah,” ujar fitri lagi. Mereka pun mulai bercerita ria sampai jemputan Aulia dan Fitri datang.
“eh, Rel kita duluan yah, kamu sendiri tidak apa-apakan,?,” tanya fitri pada Aurel. “Sipp, aman, jemputanku sedikit lagi datang kok,” ujar Aurel sambil mengedipkan matanya. Halaman kampus sudah mulai sepi tinggal beberapa mahasiswa baru saja yang masih terlihat. sepertinya masih menunggu jemputa juga seperti Aurel. Dari dalam kampus terlihat beberapa senior yang baru saja keluar.  Aurel pun mencari tempat duduk untuk menunggu jemputannya itu sambil mendengarkan lagu menggunakan headsetnya tapi dengan volume yang relatif kecil. Sebuah suara tiba-tiba mengagetkannya.
“Hei dik, kok belum pulang,” ucap seseorang yang membuat Aurel sedikit kaget. Ia pun menoleh kearah suara tersebut. Ternyata suara itu adalah suara kak Reza, senior yang membuat Ia penasaran dari hari pertama mabim.  “eh, iya kag, masih menunggu jemputan,”jawab Aurel tersenyum simpul. “kok sendiri? teman-teman mu mana?,”tanya Reza lagi. “Hmm... sudah pada pulang kak,” jawab Aurel lagi.  “Oh ya sudah kakak temanin yah tungguin jemputannya,” Kata Reza sambil tersenyum kearah Aurel. Aurel pun hanya mengangguk mengiyakannya.
Awalnya keduanyanya hanya berdiam diri. Tapi Reza mulai membuka kesunyian itu dengan mulai bercerita. Keduanya pun mulai larut dalam cerita-ceritanya sampai jemputan Aurel datang. “Ternyata kak Reza tersebut orangnya cerewet juga yah,” kata aurel dalam hatinya.
Aurel pun mulai bertambah mengagumi Reza. Apalagi Reza merupakan salah satu mahasiswa yang lumayan pintarlah, selain itu orangnya simple dan bahsa inggrisnya juga lumayan hebat. Ini yang membuat Aurel semakin mengaguminya. Perasaan ini tidak dipendammnya tapi juga diceritakan kepada kedua sahabatnnya itu dan Vino pacar Aulia.  Vino yang lumayan dekat dan kenal dengan Reza pun mencoba membantu aurel untuk dekat dengan Reza.
“kak, ada yang naksir kak loh,” ucap Vino saat berjalan bersama Reza di pagi itu. “Siapa?,” tanya Reza kepada Vino. “Temannya Aulia kag, Veronika Aurelia,” jawab Vino lagi. “ Oh, Aurel. Hmm, maaf ya dik, untuk menjalani hungan yang serius sepertinya kakak tidak bisa,” Jawab Reza algi. Vino pun hanya mengangguk saja.
Aurel yang siang itu mengetahui isi hati Reza dari Vino seperti sedikit terpukul dengan ini semua. Inipun berjanji mulai detik ini juga Ia akan mencintai Reza dalam diam.
Aurel pun mulai melewati hari-harinya seperti semula. Dan mulai menjauh dari Reza. Ini dilakukannya sampai Ia sekarang berada di semester 2 dan Reza yang berada di semester 6. Tak pernah ada komunikasi juga diantara mereka. Sampai suatu hari tepatnya tanggal 14 Februari ketika Aurel membuka Facebooknya itu ada 1 pesan masuk di inboxnya. Aurel pun mulai mengarahkan kursor kearah pesan dan segera membukanya. Ia pun terkejut ketika melihat pengirim pesan tersebut.
Reza Zakharias
Happy Valentine ya dek. Keep spread your love to everyone all around you. God Bless.
Aurel pun lansung refleks membalas pesan tersebut.
Happy valentine juga kak,,J
setelah menunggu sehari, tidak ada tanggapan juga.  aurel pun kembali seperti biasanya walaupun hatinya masih berharap pada reza. . Jika berpapasan di kampu cuman saling melontarkan senyuman.  Mereka pun melalui hari-hari seperti biasanya sampai dengan Reza diwisuda
***
Sekarang aurel sudah berada disemester akhir dan sedang mempersiapkan tugas akhirnya. Sementara Reza sudah bekerja di suatu instansi di sebuah kabupaten. Aurel pun mulai menyibukan diri dengan penelitiannya. dalam hatinya ia sangat merindukan sosoknya Reza, orang yang Ia sayangi itu. Ia sangat berharap untuk bertemu dengan Reza.
Kerinduannya pun bertambah ketika hari dimana Aurel diwisuda. Tiba-tiba ada pesan dari nomor baru masuk ke handphonenya.
                        Pengirim  : +628784518975
            Isi Pesan :
                  Congratulation ya Dek,  sukses selalu. Reza.
Aurel semula tak percaya dengan isi pesannya itu. “Dari mana yah Reza mendapatkan nomor Hp ku,” tanya Aurel dalam hati. ia pun langsung membalas pesan dari Reza.
                        Penerima : +628784518975
            isi pesan :
             Makasih yah kag. btw, ini nomornya kak yah? Kok selama ini hilang kabar?
Pesan pun terkirim. Denagn cepatnya Reza pun membalas pesannya itu.
                          Pengirim  : +628784518975
             isi Pesan :
                   Iya dek, di save yah. Hmm,, lagi sibuk sama pekerjaan.
Aurel pun langsung membalas pesan tersebut.
                          Penerima : +628784518975
             Isi Pesan :
                   Ohw.. okd ka... sipp. J
Satu minggu setelah wisudanya Aurel tiba-tiba ia mendapat pesan algi dari Reza yang meminta untuk bertemu. mereka pun sepakat bertemu sore di pinggir danau dekat taman kota.  Aurel yang datang duluan menunggu Reza dengan harap-harap cemas apalagi sudah lama mereka tidak bertemu. ia yang lagi termenung mengingat kisah waktu awal ia mengikuti Mabim sampai saat ia sudah diwisuda, tiba-tiba seseorang mengejutkan dia.
“Hai Rel, sudah lama menunggu?,”  Tanya Reza mebuyarkan lamunan Aurel. “ehw, kak Reza, belum terlalu lama juga ko kak,”Jawab Aurel sambil tersenyum. Keduanya pun duduk sejajar sambil menceritakan pengalaman masing-masing.
“pacar kamu sekarang siapa? Kenalin dg,” Canda Reza. “Hmm... belum ada kak, masih mau fokus dulu untuk masa depan. lagian aku juga masih menunggu seseorang untuk hadir dalam hidupku,”ujar Aurel kemudian. “oh, siapa?,” tanya Reza sedikit penasaran. “Hmm, seseorang yang sangat aku kagumi dari dulu, Ia simple tapi hebat, dari awal aku melihatnya aku langsung suka, kalem tapi beribawa, orang itu sekarang berada disamping ku” kata Aurel sambil melontarkan pandangannya ke arah danau. Reza kanget mendengar apa yang baru saja di katakan Aurel. Ia pun hanya terdiam mendengarkan itu semua/ begitu juga dengan Aurel yang langsung terdiam. Entah apa yang di pikirkan mereka saat itu.
Akhirnya Reza mulai membuka suara, memecahkan kehiningan itu.
“Rel, sebelumnya aku minta maaf yah, selama ini tidak pernah juga kasi kabar  ke kamu, aku diam  hanya ingin memastikan perasaan ku padamu. Sebenarnya aku sudah mulai menyukai mu sejak awal aku melihatmu, tapi aku pikir ini hanya rasa suka biasa saja, makanya aku menghindar dari kamu. Tapi, aku tidak mampu membohongi perasaan ini. Aku sangat membutuhkanmu untuk mengisi hari-hariku dan melengkapi hidupku, ”Kata Reza yang membuat Aurel sedikit canggung dan terkejut. Aurel hanya bisa diam meresapi setiap perkataan yang diucapkan oleh Reza.
“Rel, aku sayang sama kamu, maukan kamu mengisi hari-hari ini?,” tanya Reza selanjutnya. Aurel pun terdiam sesaat kemudian iya mengangguk.
“Ya Rez, aku mau. Selama ini aku masih sangat menyayangimu, Aku mencoba untuk mencintaimu dalam diam, tapi sekarang tidak lagi. Aku akan mencintaimu secara nyata,” Ujar Aurel sambil tersenyum.
Danau pun menjadi saksi kisah cinta mereka..


Oval Callout: Yulita M. Lende
2 Juli 2013
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar